beberapa majalah musik yg beredar di indonesia belakangan menyebutkan kalau era musik di indonesia udah memasuki masa2 kehancuran. dimana musik kampungan berkuasa, dan musik2 berkualitas dipaksa bergerilya melalui jalan indie. itu fakta, sobat.
miris memang, musik2 cerdas yang dulu sering kita dengar kini berganti dengan musik bernada minor, lirik yg bernyanyi "aku mencintaimu selamanya" atau "aku tak bisa hidup tanpamu", irama melayu yg berlebihan, yang sayangnya diiringi dengan gaya rock atau goth dari si musisi.
oh, come on.
baiklah, sebelum saya bercerita panjang lebar, saya coba jelaskan ttg aliran musik yg berkembang di Indonesia saat ini [dalam pandangan saya].
1. musik indie.
believe it or not, dalam pandangan saya musik indie yg muncul dan [terutama] bisa berkembang dengan hebat di indonesia adalah sekumpulan musisi jenius yg memang hidup untuk musik, atau at least mereka punya soul yang tepat di musik, apapun genre yang mereka anut.
sangat jarang sekali saya mendengar tipikal musik indie yang buruk, yah terkecuali memang band indie murahan yg ga bisa masuk major karena stuck dalam masalah kreativitas [biasanya sih band pop lokal, dan paling ga bakal bertahan lama].
oke, berikutnya saya coba bahas ttg poin plus dan minus dari menjadi musisi indie.
plus..
1. band indie lebih bisa berkembang dalam urusan kreativitas bermusik. tidak ada tuntutan manajemen, tidak ada keharusan untuk mendapat penghasilan berapa. ini yang membuat seorang musisi lebih bisa bermusik sesuai dgn keinginan.
2. ada lebih banyak space untuk band indie menjadi terkenal di tahap internasional dibanding band major. example : the sigit (australia tour) dan white shoes and the couples company (texas music festival). kenapa? karena mereka lebih bebas membentuk musik sesuai dgn influence merke. yang artinya mereka lebih punya banyak chance untuk membuat musik yang lebih universal ketimbang musisi di major label yang pada umumnya dituntut manajemen untuk membuat sebuah musik yg berorientasikan pada pasar penjualan album dalam negri.
minus..
1. menjadi musisi indie berarti butuh banyak kerja keras. mereka dituntut mandiri dalam segala hal. baik itu finansial mereka, konsep pemasaran musik merka, sampai juga ke publikasi diri. oleh karena itu, pada umunya band indie lokal yang dapat memiliki nama sampai senusantara pada umunya adalah musisi cerdas yang struggling di jalan ini. ex : pas dan netral.
2. musik major berkualitas.
belakangan beberapa musisi yang teken kontrak dengan label-label major [bahkan label besar] hanyalah musisi yang bahkan tidak bisa bernyanyi dengan baik.tapi tak bisa dipungkiri, sebuah band hebat dengan nama besar yang tergabung dalam label major juga merupakan bentuk totalitas musisi tsb dalam mempertahankan indonesia dari jajahan lagu-lagu jelek.
sebut saja superman is dead. saat teken kontrak dengan label besar, banyak orang mempertanyakan kesetiaan SID [superman is dead, red] pada genre punkrock yang senantiasa mereka bawakan. namun ternyata pihak label memberi kebebasan pada band ini untuk tetap berkreasi sesuai dengan keinginan. dan ternyata SID tetap menjadi band punkrock yang konsisten pada jalur mereka. yap, musisi yg konsisten pada genrenya leih mudah berkembang dan diterima. buktinya selain pernah menjalani tour di australia, SID juga di undang untuk mengisi stage di vans warped tour.
plus..
1. ada manajemen yang mengatur segala kebutuhan musisi.
2. publikasi lbih maksimal, dan kesempatan untuk diundang dalam sebuah event lebih banyak.
minus..
1. beberapa label selalu menuntut musisi untuk membuat musik sesuai dgn keinginan pasar, sayangnya selera musik dalam negri cukup buruk.
3. musik jelek!
nah. inilah penybab mundurnya perkembangan musik di indonesia belakangan. sayangnya major label juga turut serta dalam kegiatan buruk ini : mngontrak artis jelek. bukan salah mereka juga kalau label juga butuh artis untuk dijual demi makan mereka. tapi, apakah mempublikasikan artis instan dgn skill gampangan itu juga boleh dihalalkan? ayolah, itu pembunuhan terhadap sense musik yang berkembang.
namun sayangnya, perkembangan musik ini juga tidak lepas dari antusiasme penikmat musik di indonesia yang ternyata lebih banyak menyukai musik2 dangkal dengan banyak kekurangan. kenapa? karena yang paling penting bagi pendengar kita adalah lirik yang bertema cinta dan vokalis berwajah ganteng, cuih. bangsa ini terlalu melayu! kemana musisi rock yang dulu disegani? inilah realitanya, musik saat ini sudah terlalu mainstream. satu bikin cinta, yg lain juga. satu bikin religi, yg lain juga. satu coba2 ke musik melayu, yg lain juga!
plus..
1. TIDAK ADA!
minus..
1. memperburuk iklim musik di indonesia
2. memperburuk selera masyarakat
3. mengundang rasa bencidari penikmat musik bagus
4. and many more
Sabtu, 06 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Great article bro!
BalasHapusSiap2 aza di-copy-paste ma semua kopaster norak di Indonesia...!
Maju terus!!!
BTW, Start The Machine tu lagu kenang2an Gold waktu SMP....Waktu Gold mulai mengenal kehidupan dunia lebih luas dari sebelumnya...
gapapalah. asal mereka nulis dapet dari mana.
BalasHapushahahaa. btw, lo pertamax ya gold.